Mes Petites Histoires

Mes Petites Histoires

Zebra dan Harimau

Zebra dan harimau adalah sahabat karib. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, untuk menemukan trik lelucon baru untuk dimainkan pada teman-teman mereka: Miaké si jerapah, Wamba si singa, Bouchi si kuda nil. Seluruh penghuni padang rumput sabana menjadi korban dari banyak lelucon mereka dan suatu hari mereka memutuskan untuk membalas dendam. Si gajah Mambo datang kepada mereka dan menceritakan kisah kepada mereka: “Sebuah legenda mengatakan bahwa di dekat kuburan para gajah, tepatnya di bawah pohon baobab besar, ada seekor kera penyihir yang mampu membuat seseorang menjadi tidak terlihat sesuai dengan keinginannya”.
          “Sungguh?,” seru zebra dan harimau bersamaan, dan mereka saling berbisik, “Hal itu akan memungkinkan untuk kita melakukan lelucon yang lebih lucu lagi”. Mereka kemudian diberitahu dimana tempat baobab itu berada dan mulai melakukan perjalanan.
Setelah menempuh perjalanan bermil-mil di bawah panas terik matahari, dari kejauhan mereka melihat sebuah titik hitam yang secara perlahan-lahan membesar karena berkembang, menyerupai sebuah pohon baobab.
          “Kita sudah sampai” ucap mereka bersamaan. Di bawah pohon baobab, berdiri seekor kera, seperti yang dikatakan oleh Mambo, sangat besar dan sangat berwibawa, dengan kepala tegak, mata setengah tertutup dan lengan dilipat. Dia mengenakan penutup kepala aneh yang memberinya sedikit kesan seperti pertapa. Sebenarnya, dia adalah Youki si kera yang juga merupakan bagian dari komplotan yang ingin membalas dendam.
          “Kalian datang supaya aku membuat kalian tidak terlihat,” kata sebuah suara yang sangat menakutkan. Zebra dan harimau tampak terkejut.
          “Dia benar-benar penyihir yang hebat, dia sudah tahu apa yang kita inginkan. Ya, wahai penyihir agung, kami berharap memperoleh kekuatan menjadi tidak terlihat saat kami inginkan. Jadi kami bisa membuat lelucon untuk teman-teman kami di padang rumput sabana, sehingga mencegah mereka dari rasa bosan sepanjang hari.”
          “Apakah kalian yakin bahwa mereka benar-benar suka selalu diusili oleh kalian?“ sambil mengatakan hal itu, Youki memikirkan semua lelucon yang harus ia alami sendiri karena perbuatan mereka berdua.
           “Baiklah, dengarkan, inilah yang harus kalian lakukan, tapi berhati-hatilah, kalian harus mengikuti petunjuk-petunjuk dariku jika tidak kalian akan menjadi tidak terlihat tapi kalian tidak akan pernah bisa terlihat kembali. Pertama, aku akan menutup mata kalian: kalian tidak boleh melihat gerakan magis yang akan aku lakukan, itu merupakan rahasiaku. Aku akan meletakkan kalian di sini. Tentu saja di bawah sinar terik matahari, hal ini penting agar sihirnya bekerja.”
          “Tapi apa yang Anda lakukan?” tanya zebra sambil memperlihatkan rambut di punggungnya.
          “Aku menggambar garis sihir dengan minyak suci yang terbuat dari daun pohon baobab dan aku akan melakukan hal yang sama dengan rekanmu. Begitulah, sekarang kalian harus tidur di sini dan menunggu selama dua jam tanpa melakukan gerakan sedikitpun, dan terutama jangan mengatakan sepatah kata pun”.
          Harimau dan zebra mengikuti petunjuk itu dengan penuh perhatian. Namun setelah satu jam, mereka mulai merasa sangat kepanasan. Karena tidak ada suara apapun yang datang ke telinga mereka, mereka akhirnya saling bertanya apakah penyihir agung itu masih ada disana. Tidak bisa bertahan lagi, mereka memberanikan diri untuk mengintip dengan sedikit menaikkan kain penutup mata. Dan apa yang mereka lihat membuat mereka segera bangkit berdiri. Di sekeliling mereka berkumpul teman-teman mereka: Miaké, Wamba, Bouchi, Mambo tak lupa juga Youki, yang memegang penutup kepala di tangannya.
          Harimau dan zebra mengerti bahwa pada saat itu, untuk pertama kalinya, mereka menjadi korban lelucon dari teman-teman mereka. Dengan malu, mereka harus mengakui bahwa bukan hal yang sangat menyenangkan ditertawakan dan mereka berjanji untuk tidak sedikitpun membuat lelucon lagi.
          Semua berjanji untuk membantu mereka menghilangkan minyak yang sudah mengering menjadi garis loreng hitam besar di atas bulu mereka. Tapi sampai saat ini, mereka tidak bisa berhasil melakukannya.

Diterjemahkan dari dongeng Perancis –Le zèbre et le tigre